Demam merupakan salah satu efek samping yang dapat terjadi pada beberapa anak setelah diberi vaksin. Misalnya vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus), yang sering menyebabkan demam pada anak.
Ini juga merupakan alasan sejumlah orang tua untuk memilih jenis vaksin impor DPT tidak menyebabkan demam.
Pertumbuhan Kepala Divisi Rumah Sakit Hasan Sadikin, Profesor Dr. Kusnandi Rusmil, SpA (K) menjelaskan, demam disebabkan oleh kandungan pertusis di jenis vaksin DPT seluruh sel.
Seluruh sel istilah yang mengatakan, pembuatan vaksin menggunakan bakteri sel seluruh yang telah melemah. Akibatnya, anak-anak beresiko demam kejang demam, karena suhu tubuh terlalu tinggi.
"Akhirnya dibikinlah vaksin aselular. Jadi sel diambil, enggak semua kuman yang termasuk dalam vaksin," kata Kusnandi saat ditemui di pabrik PT Bio Farma, Bandung, Jumat (15/07/2016).
Setelah melakukan penelitian, vaksin DPT aselular tidak menyebabkan demam atau setidaknya hanya risiko demam ringan. Namun, penelitian lebih lanjut menunjukkan, vaksin DPT aseluler dapat menyebabkan anak kembali sebagai orang dewasa terkena pertusis.
Bila dibandingkan dengan vaksin DPT aselular, seluruh sel juga menyediakan kekebalan lebih tahan lama.
Oleh karena itu, orang tua yang memilih vaksin DPT acellular harus kembali untuk membawa anak-anak mereka untuk divaksinasi lagi setelah beberapa tahun. Vaksinasi ulang untuk meningkatkan kekebalan dikenal sebagai penguat.
Di Indonesia, yang digunakan dalam program imunisasi nasional oleh pemerintah adalah jenis vaksin sel utuh yang diproduksi oleh PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat. Sementara itu, acellular ada vaksin DPT diimpor produk. Bio Farma belum memproduksi vaksin aselular.
Dengan perbedaan dalam konten dan metode mempersiapkan vaksin, vaksin aselular akan biaya lebih dari seluruh sel. "Bikinnya vaksin aselular lebih sulit dan mahal," kata Kusnandi.
Harga tinggi yang diduga memicu pembuatan vaksin impor DPT dipalsukan. Umumnya, vaksin impor DPT diberikan di rumah sakit swasta.
Menurut Kusnandi, pada harga yang besar dan tidak diproduksi di dalam negeri, sulit bagi pemerintah Indonesia jika harus memberikan vaksin DPT acellular untuk sekitar 5 juta bayi yang lahir setiap tahun.
Untuk itu, program imunisasi nasional diberikan gratis, pemerintah menggunakan vaksin DPT seluruh sel. Kemampuan seluruh sel atau vaksin aselular untuk membuat tubuh kebal terhadap penyakit ini sama baiknya.
0 comments:
Post a Comment