Mendengkur saat tidur kerap kali dianggap sebagai hal sepele. Padahal bisa menyimpan bahaya karena sebagian besar orang yang ngorok juga mengalami sleep apnea atau henti napas saat tidur.
Dr Andreas Prasadja, RPSGT dari RS Mitra Kemayaron menuturkan kondisi ini bisa memperburuk penyakit yang sudah diidap, misalnya diabetes. Berdasar penelitian yang dipresentasikan pada Kidney Week 11-16 November 2014 di Philadelphia, yang diadakan oleh the American Society of Nephrology, mendengkur karena sleep apnea bisa mempercepat penurunan fungsi ginjal.
Bila dibiarkan, sleep apnea dapat menyebabkan arteri koroner tersumbat sehingga berisiko mengalami serangan jantung atau stroke sampai dua kali lipat.
Sleep apnea tersendiri terjadi ketika saluran napas tersumbat dan penderita seolah tercekik dalam tidur. "Jadi kalau ada orang di sekitar mendengkur, jangan diketawain tetapi harus disuruh berobat. Sayang sekali bila kondisi seperti ini diabaikan karena bahaya yang timbul berlipat-lipat," tutur dr Andreas saat dihubungi detikHealth beberapa waktu lalu.
Lalu, bagaimanaca mengetahui seseorang mendengkur karena sleep apnea? Menurut dr Andreas biasanya orang yang mengalami ini akan terlihat berhenti napas atau tersedak saat tidur.
"Bila terjadi setiap malam, kondisi ini bisa menyebabkan oksigen turun naik dan proses tidur akan terpotong-potong. Itulah yang membuat orang yang mendengkur menjadi tidak segar dan terus mengantuk sepanjang hari walaupun durasi tidurnya cukup. Inilah yang disebut hipersomnia," kata dr Andreas seperti dikutip dari blog pribadinya.
Perlu diketahui, sleep apnea merupakan gangguan tidur dengan kesulitan bernapas berulang kali ketika sedang tidur. Terdapat dua jenis sleep apnea yaitu central dan obstructive. Untuk mengetahui seseorang mengalami yang mana hanya bisa dilakukan dengan tes polysomnography. Ini adalah tes yang dapat mendiagnosis kondisi gangguan tidur yang dialami pasian.(vit/vit)
0 comments:
Post a Comment