Virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) bisa menular melalui hubungan seksual atau dari ibu pada janinnya. Untuk itu jangan lupa tes deteksi HIV sebelum menikah ataupun hamil. Terlebih gejala HIV baru muncul saat virus tersebut telah lama berada di dalam tubuh.
"Untuk mengetahui terkena HIV atau tidak, caranya dengan melakukan pengecekan darah. Khususnya saat hendak menikah atau hamil," ujar Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi SpPD-KAI FACP dalam konferensi pers 'Perjuangan Orang Terinfeksi HIV Berjalan Jelajah Negeri untuk Menyehatkan Bangsa', di Munik Restoran, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2016).
Selain itu, Prof Samsu juga menegaskan saat ini HIV bisa dialami oleh siapa saja. Dengan melakukan pengecekan secara rutin, dokter dapat melakukan penanganan sedini mungkin bila yang bersangkutan positif HIV.
"Jadi sekarang tidak hanya pekerja seks saja yang perlu tes, tetapi semua orang harus peduli untuk melakukannya" ungkap Prof Samsu dari Universitas Indonesia.
satu alasan mengapa seseorang enggan untuk melakukan tes HIV adalah karena takut. Ada kekhawatiran bila memang positif, maka akan bertambah beban masalah yang harus dipikirkan.
Padahal orang dengan HIV, usia harapan hidupnya bisa sama dengan orang sehat jika mengonsumsi obat anti retroviral virus (ARV) secara teratur. Cara kerja terapi ARV ini adalah dengan mengisolasi virus HIV di dalam tubuh sehjngga usia padsien menjadi lebih panjang. Hal ini terjadi karena ARV menekan virus menjadi sekecil-kecilnya sehingga tak berpotensi untuk menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Di Indonesia diperkirakan oleh Kementerian Kesehatan ada sekitar 600 orang dengan HIV AIDS (ODHA) atau 0,41 persen dari populasi. Namun demikian yang baru teridentifikasi baru 200 ribu orang dan yang mendapat obat hanya 51.300 orang.
0 comments:
Post a Comment