;

Thursday, April 7, 2016

Mengapa Susu Tanpa Lemak Ternyata Tak Lebih Sehat !! Yuk simak dan Baca Artikelnya.

The high fat content in whole milk into consideration a lot of people to avoid this source of protein and replacing them with low-fat milk or nonfat (skim milk).

However, numerous studies have shown that non-fat milk was apparently no more healthy than people think. In fact, no one mentioned the research that consuming whole milk has more weight and slim risk of developing diabetes was lower.

A recent study led Dr.Dariush Mozaffarian analyzed blood samples 3,333 adults who participated in the Nurses' Health Study of the Health Professionals Follow-up Study and were followed for 15 years.

Mengapa Susu Tanpa Lemak Ternyata Tak Lebih Sehat !! Yuk simak dan Baca Artikelnya.


They found that people who frequently eat enough for three types of fatty dairy products, the risk of developing diabetes by 46 percent lower in the study period, compared with a rarely-fat dairy intake.

"The results of this study with previous research can be considered to change the recommendations on the need to consume low-fat dairy," said Mozaffarian.

He added that there is no evidence in humans that people who consume low-fat dairy products will be healthier than drinking full-fat milk.

Regular milk (whole milk) are high in calories. Therefore the experts assume consumption avoided if it will lower the risk of diabetes.

However, some studies reveal that people who reduce the amount of fat tend diasupnya replace it with sugar or carbohydrates. In fact, both are bad for the hormone insulin in the body and eventually lead to diabetes.

A separate study published in other American Journal of Nutrition also analyze differences 18,438 women intake of skim milk and regular milk. As a result, those who drink regular milk apparently lower risk of obesity 8 percent.

The results of the study illustrate that organized to focus on one nutrient alone was not right.

When nutritional advice to encourage people to reduce the fat on them, but many people actually compensated by increasing the intake of carbohydrates. In fact, in the body of carbohydrates will be converted into sugar and body fat.

"It's important to understand that the important thing is the food as a whole, not just one specific nutrients. Eat a variety of foods, including milk variety," said Mozaffarian.

How could people who eat high-fat products such as milk can actually avoid diabetes? Apparently penjelasnnya simple.

They mengasup full-fat dairy products is likely to feel full faster so tidk need to add calories from foods containing sugar.

In addition, the fat in milk may also work directly to the cells, work in the liver and muscles to increase the ability to break down sugars from food. Fat milk used to make cheese is also fermented to microbes in it worked well in responding to insulin.



Kandungan lemak yang tinggi dalam susu menjadi pertimbangan banyak orang untuk menghindari sumber ini dari protein dan menggantinya dengan susu rendah lemak atau tanpa lemak (susu skim).

Namun, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa susu non-fat tampaknya tidak lebih sehat daripada orang berpikir. Bahkan, tidak ada yang menyebutkan penelitian yang mengkonsumsi susu memiliki berat badan lebih dan risiko ramping diabetes lebih rendah.

Sebuah studi terbaru yang dipimpin Dr.Dariush Mozaffarian menganalisis sampel darah 3.333 orang dewasa yang berpartisipasi dalam studi Nurses 'Health dari Health Professionals Follow-up Study dan diikuti selama 15 tahun.

Mereka menemukan bahwa orang yang sering makan cukup untuk tiga jenis produk susu lemak, risiko terkena diabetes sebesar 46 persen lebih rendah pada periode studi, dibandingkan dengan asupan susu jarang lemak.

"Hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dapat dianggap mengubah rekomendasi pada kebutuhan untuk mengkonsumsi susu rendah lemak," kata Mozaffarian.

Dia menambahkan bahwa tidak ada bukti pada manusia bahwa orang yang mengkonsumsi produk susu rendah lemak akan lebih sehat daripada minum susu penuh lemak.


susu biasa (susu) yang tinggi kalori. Oleh karena itu para ahli berasumsi konsumsi dihindari jika akan menurunkan risiko diabetes.

Namun, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengurangi jumlah lemak cenderung diasupnya menggantinya dengan gula atau karbohidrat. Bahkan, keduanya buruk bagi hormon insulin dalam tubuh dan akhirnya menyebabkan diabetes.

Sebuah studi terpisah yang diterbitkan dalam American Journal of Nutrition dari juga menganalisis perbedaan asupan 18,438 wanita susu skim dan susu biasa. Akibatnya, mereka yang minum susu biasa ternyata berisiko lebih rendah dari obesitas 8 persen.

Hasil penelitian menggambarkan bahwa terorganisir untuk fokus pada satu nutrisi saja tidak benar.

Ketika saran nutrisi untuk mendorong orang untuk mengurangi lemak pada mereka, tetapi banyak orang benar-benar dikompensasi dengan meningkatkan asupan karbohidrat. Bahkan, dalam tubuh karbohidrat akan diubah menjadi gula dan lemak tubuh.

"Sangat penting untuk memahami bahwa yang penting adalah makanan secara keseluruhan, bukan hanya satu nutrisi tertentu. Makan berbagai makanan, termasuk berbagai susu," kata Mozaffarian.

Bagaimana bisa orang yang makan produk-lemak tinggi seperti susu benar-benar dapat menghindari diabetes? Rupanya penjelasnnya sederhana.


Mereka asupan produk susu penuh lemak cenderung merasa kenyang lebih cepat sehingga tidk perlu menambahkan kalori dari makanan yang mengandung gula.

Selain itu, lemak dalam susu juga dapat bekerja secara langsung ke sel-sel, bekerja di hati dan otot untuk meningkatkan kemampuan untuk memecah gula dari makanan. lemak susu yang digunakan untuk membuat keju juga difermentasi untuk mikroba di dalamnya bekerja dengan baik dalam merespon insulin.

Mengapa Susu Tanpa Lemak Ternyata Tak Lebih Sehat !! Yuk simak dan Baca Artikelnya. Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment