;

Tuesday, May 24, 2016

Reformasi Hukum demi Lindungi generasi Perempuan


reformasi hukum diperlukan agar masyarakat perempuan dan anak perempuan yang menjadi korban perdagangan manusia tidak mengalami diskriminasi. Mereka berhak untuk bekerja dan berpartisipasi dalam komunitas pekerja seks dan orang yang hidup dengan HIV, dan akses ke terapi antiretroviral, perawatan dan dukungan.

Dalam sebuah studi yang dirilis FKM Universitas Harvard dan UNDP, Rabu (12/8), Kongres Internasional AIDS di Asia-Pasifik, di Nusa Dua, Bali, gadis-gadis remaja yang diperdagangkan memiliki tingkat resiko yang tinggi seksual dalam kualitas dan kuantitas berbeda dengan pekerja seks yang tidak korban perdagangan.

Reformasi Hukum demi Lindungi generasi Perempuan


Di Indonesia, prevalensi HIV di antara korban trafficking sekitar 5,4 persen. Hampir setengah dari korban perdagangan seks dieksploitasi di bawah 18 tahun. Sekitar 24,5 persen dari korban yang berhasil melarikan diri dari jeratan perdagangan manusia yang berusia di bawah 15 tahun. Mayoritas dari mereka diperdagangkan ke Malaysia.

Mereka umumnya berjanji untuk menjadi pekerja rumah tangga, tapi itu dijual sebagai pekerja seks. Sekitar 75 persen dari mereka telah mengalami pelecehan seksual. "Untuk mengembalikan kondisi mereka, memerlukan terapi intensif karena banyak korban yang sudah kecanduan obat-obatan atau alkohol," kata Kepala Bagian Organisasi International Medical Recovery untuk Migrasi (IOM) Indonesia Priska Apsari Primastuti.

Pelanggaran hak asasi manusia juga lazim pada wanita dan anak perempuan merupakan korban perdagangan yang mengalami kekerasan, seksual. Perempuan di industri seks berisiko tinggi tertular HIV. Namun, perempuan yang diperdagangkan menjadi pekerja seks di tingkat resiko tertular HIV, kekerasan dan eksploitasi yang lebih ekstrim, kata Country Director UNDP untuk Indonesia Hakan Bjorkman.

Atas dasar itu, perlindungan hak-hak dan kesehatan perempuan yang menjadi korban trafficking harus dipenuhi. Penelitian ini merekomendasikan bahwa ada pendekatan terpadu untuk mencegah perdagangan perempuan dan HIV dalam konteks pekerja seks. "Untuk itu, perlu ada dialog yang lebih terbuka dalam menanggapi perdagangan dan HIV di kalangan pekerja seks," kata koordinator program dan Tim HIV / AIDS UNDP Asia Pasifik Caitlin Wiesen.

Reformasi Hukum demi Lindungi generasi Perempuan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment